Omah Sprei

Sabtu, 12 Mei 2012

Baju batik - Suatu Kain Jawa Kuno dengan Nilai Seni yang Berkualitas

Salah satu yang dianggap sebagai negara wisata di Asia Tenggara adalah Indonesia. Indonesia merupakan negeri yang terletak di Asia Tenggara dan mempunyai alam dan juga budaya yang menarik. Hal ini terkait dengan adanya dua benua dan juga dua samudera sekelilingnya. Memang benar kalau Indonesia dikelilingi oleh Benua Asia dan Benua Australia serta Samudra Hindia dan juga Samudra Pasifik. Berada di persimpangan dua samudera dan dua benua, Indonesia mempunyai produk berbagai budaya dan alam. Di antara sangat banyak produk budaya, Baju batik adalah salah satunya yang begitu luar biasa dalam bentuk fabrikasi khas Indonesia. Baju batik adalah seni kuno budaya Indonesia, produk yang mendarah daging dan juga merupakan salah satu dari sebagian yang tertua tidak cuma di Indonesia namun juga di seluruh dunia. Hal ini wajar sebab kemunculan Batik kuno dapat ditemukan dalam transkrip Belanda dari abad ke-17. Dan, bukti nyata juga dapat dilihat di dinding-ukiran candi Prambanan yang dibangun di AD 800.

Batik tidak hanya bernilai seni namun juga mempunyai proses yang panjang untuk penciptaannya. Ini artinya kalau baju batik membutuhkan prosedur yang lumayan panjang karena diproses manual dan juga tradisional. Kenyataannya, untuk membuat sepotong kain, ada 3 langkah utama seperti mengetik, menjahit, dan pencelupan. Tentu, proses yang digunakan didasarkan pada proses yang tertanam harus dilengkapi dengan bahan alami dan alat konvensional. Setidaknya, ada 3 alat dalam merancang kain. Tiga media itu yaitu pensil, wajan, dan wax/lilin. Selain alat tersebut, proses fabrikasi akan memerlukan bahan kain seperti katun atau sutra. Katun atau sutera umumnya dipakai dalam proses merancang kain yang sempurna sebab dapat menyerap lilin. Selain itu, juga karena kain yang dipakai harus memiliki jumlah tapak yang tinggi sehingga dapat mempertahankan kualitas desain yang rumit. Kain sutra dan kapas juga cocok untuk membuat baju batik.

Seperti kita ketahui, setidaknya ada 3 alat utama yang dipakai untuk merancang desain batik yang sulit. Mereka termasuk lilin, Wajan, dan pensil, dan masing-masing dari mereka memegang peran tertentu dan spesifik. Wax/lilin merupakan bahan cair yang dipakai untuk pembuatan desain ke kain. Kualitas dan jenis lilin berbagai didasarkan pada tujuan. Tetapi, semua lilin memiliki isi yang sama seperti lemak lilin, parafin, resin dan lemak hewan. Lilin digunakan untuk menjaga kelenturan itu. Parafin digunakan untuk kerapuhan. Resin dipakai untuk meningkatkan kelengketan serta lemak hewan dipakai untuk menciptakan likuiditas yang lebih besar. Penggunaan lilin harus disimpan dalam suhu yang tepat. Lilin murah dan kualitas rendah dipakai di area yang lebih luas namun lilin mahal dan berkualitas bagus yang dipakai di area sempit. Wajan merupakan wadah yang digunakan untuk menampung lelehan lilin. Dan, pensil dipakai untuk membuat desain. Pada dasarnya, pilihan alat-alat utama mempengaruhi kualitas pakaian batik yang dibuat.

1 komentar: